Welcome To Engineering House

Perencanaan Kabel Instalasi Listrik

1. Kuat Arus Listrik 
Kuat arus listrik merupakan objek yang menjadi pokok permasalahan dalam perancangan kabel instalasi listrik. Untuk menhitung kuat arus listrik yag melewati kabel, perlu dibedakan antara instalasi fase satu dan fase tiga.
  • Instalasi fase satu
Rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk instalasi fase satu adalah :



Dimana :
I = Kuat arus listrik maksimum yang boleh dilewati (ampere)
P = Daya beban terpasang (watt)
E = Tegangan terpasang (volt)
 
 
  • Instalasi fase tiga
Rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk instalasi fase tiga adalah :



Dimana :
I = Luat arus listrik maksimum yag boleh dilewati (ampere)
P = Daya beban terpasang (watt)
E = Tegangan terpasang

L = Panjang kabel (meter)

2. Luas Penampang Kabel Instalasi Listrik 
Untuk menentukan kabel yang paling cocok digunakan adalah dengan menghitung luas penampang kabel instalasi listrik.
  • Instalasi fase satu

 dimana :
A = Luas penampang minimum kabel (mm)
L = Panjang kabel (m)
I = Kuat arus yang melewati kabel (A)
(ohm meter)

  • Instalasi fase tiga

Dimana :
A = Luas penampang minimum kabel (mm)
L = Panjang kabel (m)
I = Kuat arus yang melewati kabel (A)
(ohm meter)



3. Peralatan Instalasi
Benda isolasi (Isolator) : digunakan untuk menutupi hantaran listrik agar aman.

Pipa instalasi : Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu pipa baja, pipa PVC, dan pipa fleksibel, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan sendiri-sendiri.
Benda bantu : Ada bayak macam benda bantu yang digunakan dalam instalasi listrik seperti kotak sambung, kotak normal, kotak, sentral, kotak banula, dan kotak rangkaian ganda.
Saklar : saklar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik.
Hantaran : hantaran atau kabel menurut fungsinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu, Hantaran fase, hantaran netral, hantaran ground/pengaman.

Burning File Lebih Dari 2GB Ke Dalam CD


Pada sebuah contoh kasus, ada orang ingin burning beberapa file dengan kapasitas 2 GB ke dalam kepingan CD atau DVD sedangkan di komputer yang dia gunakan hanya tersedia CD-RW yang hanya bisa digunakan untuk burning ke kepingan CD.  Masalahnya, kapasitas maksimum dari satu kepingan CD adalah 700 MB yang tentunya belum bisa menampung semua file yang akan di-burning. 

Pertanyaanya adalah, bagaimana cara paling tepat agar semua file bisa diburning ke kepingan CD kosong? Berikut beberapa solusi yang bisa digunakan.

1) Memecah File Secara Manual
Cara ini adalah cara tradisional yaitu dengan cara memilih dan memecah file menjadi beberapa folder. Kumpulkan file/folder satu persatu, copy ke folder lain dan pastikan kumpulan file/folder tersebut tidak lebih dari 700 MB agar bisa diburning ke CD. Kalau file dan folder berkapasitas 2 GB berarti harus dipecah menjadi 3 bagian. Setelah itu baru burning file tadi ke kepingan CD menggunakan CD-RW secara bergantian. Yang perlu dicatat, pada saat meng-copy-nya ke komputer lain anda harus ingat dengan struktur file agar tetap terbaca dengan baik, terutama jika file terebut adalah master program yang akan di-install.
Cara memecah file menggunakan 7Zip
Yang jadi masalah lagi adalah, bagaimana kalau file asli itu, satu file lebih dari 700 MB? Tidak mungkin kan kalau harus memecahnya menjadi beberapa bagian? Adakah solusinya?

2) Split file menggunkan apliaksi 7Zip
Bisa dibilang ini adalah cara terbaik untuk memecah file dan folder menjadi beberapa bagian. Di bawah ini langkah-langkah untuk memecah file menjadi beberapa bagian:
  • Install aplikasi 7Zip ke dalam komputer/notebook anda. Jika belum punya, kunjungi official website dari 7Zip di http://www.7-zip.org/download.html kemudian download file berbentuk EXE (Untuk mempermudah proses install).
  • Buka folder tempat dimana file ingin dipecah.
  • Klik kanan file tersebut, pilih 7Zip dan lanjutkan dengan memilih Add to archive pada bagian sub menu.
  • Selanjutnya arahkan mouse sedikit ke bawah dan pada bagian Split to volumes pilih 700 MB CD. Sekarang lakukan proses compress dengan menekan tombol OK.
  • Tunggu sampai proses selesai. Anda akan melihat beberapa file hasil dari split file ZIP.
  • Kemudian, kembali ke topik utama, burning file yang berkapasitas 700 MB ke beberapa keping CD menggunakan software burning kesayangan anda.
Selesai sudah, file yang lebih dari 2 GB tadi bisa diburning ke dalam kepingan CD. Jika ingin mengcopy dan mengekstrak file di komputer lain, ikuti petunjuk di bawah ini :
  • Sama seperti sebelumnya, install aplikasi 7Zip terlebih dahulu.
  • Copy smua file dari beberapa kepingan CD tadi ke dalam folder yang sama.
  • Ekstrak file menggunakan cara biasa yaitu klik kanan file ZIP pertama, pilih Extract file ke folder yang anda tentukan. Yang perlu diingat, jika anda menempatkan file pecahan pada folder yang berbeda, anda tidak akan bisa mengekstrak file dan akan mendapatkan pesan error.
     
  • Selain untuk burning ke kepingan CD, trik ini juga bisa digunakan memecah file dengan kapasitas file untuk DVD, tinggal memilih format pada bagian Split to volumes 4480 MB DVD dan selanjutnya ikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas. Memang benar cara ini kurang praktis jika dibandingkan dengan menggunakan Flash Disk, tetapi cara ini bisa dipakai dalam keadaan darurat dan tidak ada media lain yang bisa dipakai untuk transfer data. 

Cara menginstall font arab dan setting bahasa arab di windows 7


 Cara menginstall font arab dan setting bahasa arab di windows 7. Proses install font bahasa arab di windows 7 lebih mudah jika dibanding proses penginstalan font arab di windows xp. Jika di windows xp saat melakukan pengaturan di Regional and Language Setting diperlukan CD Installer Widows XP, maka di Windows 7 tidak dibutuhkan lagi CD Installer Windows 7, karena saat menginstal Windows 7 secara default font arab dan layout keyboard bahasa arab sudah ikut terinstall. Hanya saja perlu diaktifkan agar bisa berfungsi saat mengetik menggunakan software text editor seperti microsoft word
.
Berikut ini adalah cara install font arab dan setting bahasa arab di windows 7

1. Buka Control Panel , pada bagian Clock, Language and Region pilih Change keyboards or other input methods

2. Pada window Region and Languge , pilih tabulasi Keyboards and Languages
Pilih tombol Change keyboards ...

3. Akan terbuka tampilan window Text Services and Input Languages
Klik tombol Add

4. Pada window Add Input Language , pilih salahsatu layout bahasa arab yang akan digunakan, dalam contoh ini saya menggunakan Arabic (Saudi Arabia)

Catatan:
Pada window di atas klik preview untuk melihat layout keyboardnya, gunakan aplikasi snippin tools atau printscreen untuk menyimpan gambar keyboard layout preview tersebut sebagai panduan mengetik menggunakan keyboard.

Seletah menyimpan screenshoot keyboard layout preview , pada window Add Input Language klik OK

5. Tampilan pada window Text Services and Input Languages di bawah menunjukkan bahasa Arabic (Saudi Arabia) sudah berhasil ditambahkan ke system windows.
Klik OK

6. Pada taskbar pilih AR Arabic (Saudi Arabia),

Jika proses install bahasa arab di windows 7 berhasil maka saat mengetik di word akan tampil font arab.

Pengamen Jogja Kreatif dan Lucu


Balonku ada 5
Rupa Rupa warnanya..
Hijau Kuning kelabu
Merah Muda Dan Biru
Meletus Balon Hijau Titittuit..
Hatiku Sangat Kacau Titittuit
Balonku tinggal 4 Titittuit
kupegang erat erat Tuittitit

aku anak indonesia Titittuit

sehat dan kuat (kurus juga)
karena mama memberi
Batu Baterai ABC
sehat kuat dan tahan lama

A (aku mirip anjasmara)

B (Body Kayak Barry Prima)
C (Calon suami Marshanda)
D (Gak Ada Orang Sepede Gue..)

Tolejaena jaejatul pak jayadi

ngamen sudah lama tapi belum naik haji
tolejaena jaejatul pak jayadi
ngamen sudah lama tapi belum masuk artis
Tolejaena jaejatul pak jayadi
Ngamen sudah lama tapi belum punya istri.. (kasian deh lo)

siapa tau siapa tau nasib orang

sekarang kami ngamen besok saingan peterpan
sekarang jadi sopir besok punya pabrik mobil
sekarang jadi direktur besok jadi tukang cukur

satu nusa wahai satu bangsa

dan satu tanah air indonesia
saling menghormati saling mengahargai antar umat beragama
hidup rukun dan berpancasila
dan ada agama islam, ada agama kristen, ada agama hindu, dan ada agama buddha
tetap jalin antar umat beragama
antar tidak terjadi pertumpahan darah
contohnya kasus ambon belom juga teratasi
palestina dan israel yang kini jadi misteri
dan ditambah lagi kasus rencana bom bali

kuingin satu bendera bendera ku merah putih

kuingin satu republik republik ku indonesia
dengan satu dasar dasarnya pancasila
dengan satu pacar pacar yang setia
kini saling setia ya di ajari shalat
salat nya dimana di masjid surabaya
imamnya siapa pak abdurrahman wahid
baca doa siapa (bapak amin rais)
pembagi kue siapa (bapak rohidin)
yang bikin nasi tumpeng (ibu megawati)
itu namanya hidangan elit politik
yang sedang menciptakan gemah limpah loh jinawi

negeriku indonesia baru

orangnya sensitif ada juga yang sok artis
namanya siapa salah satu mahasiswa
mahasiswa bandung pandai main sinetron
sinetron percintaan bandung lautan asmara

satu nusa wahai satu bangsa

dan satu bahasa bahasa indonesia
satu cewe cewe yang setia
apabila cewe selingkuh ya di gantung saja
bila cowo selingkuh harap di maklum saja..

berhati-hatilah wahai para rombongan

karena siang ini banyak tuyul di belakang
jagalah pacar anda jangan sampai hilang
kalo sampai hilang segera lapor ksatria baja hitam atau si doraemon

maafkan sodara kami tidak memaksa

karena memaksa dilarang oleh agama
kalo tidak percaya silahkan tanya saja
kepada pacar saya yang duduk di belakang saya

siapa sih yang suruh nona cantik

bersoleksi seperti pragawati
kerudung ungu aduhai cantik sekali
bikin aku rindu setengah mati
kerudung ungu bikin aku penasaran
kayak artis yang nongkrong di kuburan.. hahahahahaha

jangan sampai kau menolak cintaku

kupanggilkan peletnya pak guru
klo pakdosen ga mempan kupanggil budosen
klo budosen ga mempan aku bunuh diri makan salep 88.. hahahaha

indonesia orangnya sakti sakti

ada jaka tingkir ada anggling dharma
ada wiro sableng ada tukul arwana
ada yang menkutkan yaitu nenek lampir
sekali di goyang israel kocar kacir
2 kali di goyang amerika hancur lebur
sering kali digoyang mak lampir telat datang bulan

waktu kamu oh gadis paling ayu

waktu kamu bilang sayang padaku
tapi kenapa kini kau berlalu
setelah kau tau pengamen profesiku
tega nian kau tinggalkan aku sayang
soal uang aku disayang sayang
soal cinta aku langsung di tendang

owowow hey hey hey cewe jaman sekarang rata-rata mata duitan

owowow hey hey hey cowo jaman sekarang seratus persen orangnya baidan

Korps Pengangguran Indonesia


Aksi Anak Kreatif Kp Rambutan


SNI Untuk Konstruksi Beton

[ SNI 03-6821-2002 ] Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Batu Cetak Beton Pasangan Dinding. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dalam pembuatan batu cetak beton ringan untuk untuk pasangan dinding dan persyaratan yang meliputi komposisi kimia dan sifat-sifat fisis agregat ringan. Download

[ SNI 03-2461-2002 ] Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan Struktur. Standar ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi produsen/ perencana dan pelaksanaan pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat ringan yang memenuhi persyaratan. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dalam pembuatan beton struktural dengan pertimbangan utamanya adalah ringannya bobot dan tingginya kekuatan, yang meliputi persyaratan mengenai komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian pasir alam. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar. Download

[ SNI 03-3984-1995 ] Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton isolasi. Spesifikasi ini mencakup ketentuan gradasi dan berat isi agregat ringan dan konduktifitas panas beton isolasi yang digunakan khusus untuk bagian dalam bangunan. Download

[ SNI 03-2457-1991 ] Metode Pengujian Agregat untuk beton Penahan Radiasi. Metode ini digunakan untuk menentukan mutu agregat yang akan digunakan untuk beton penahan radiasi. Download

[ SNI 03-6898-2002 ] Tata cara pelaksanaan dan pengambilan dan pengujian kuat tekan beton inti. Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian kuat tekan beton inti ini mencakup : 1) prosedur pengambilan beton inti; 2) prosedur pengujian kuat tekan beton inti; 3) perhitungan kuat tekan beton inti. Download

[ SNI 03-6816-2002 ] Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton. Tata cara ini mencakup pemisahan dan pembatasan tanggung jawab antara perencanaan struktur beton dan pembuat detail baja penulangan, perencanaan detail dan pendetailan penulangan beton untuk pabrikasi dan pemasangan batang-batang tulangan. Download

[ SNI 03-6814-2002 ] Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Mekanis untuk Tulangan Beton. Standar ini mencakup informasi dasar tentang tipe-tipe sambungan mekanis yang beredar di Indonesia sewaktu standar ini disusun, Diuraikan juga persyaratan-persyaratan perencanaan dan penggunaannya, termasuk kapabilitas dan tipe-tipe sambungan mekanis tertentu.  File : SNI 03-6814-2002.pdf

[ SNI 03-6815-2002 ] Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton. Tata cara ini meliputi besarnya variasi kekuatan beton. Contoh uji beton tergantung pada mutu material, pembuatan dan kontrol dalam pengujiannya, perbedaan kekuatan dapat ditemukan dari dua penyebab utama yang berbeda. -perbedaan dalam perilaku kekuatan yang terbentuk dari campuran beton dan bahan penyusunnya -perbedaan jelas dalam kekuatan yang disebabkan oleh perpaduan variasi dan pengujian. File : SNI 03-6815-2002.pdf

[ SNI 03-6813-2002 ] Tata Cara Pembuatan Silinder dan Prisma Uji untuk Menentukan Kekuatan dan Densitas Beton Agregat Praletak di Laboratorium. Tata cara ini mencakup prosedur pembuatan silinder uji standar untuk menentukan kuat tekan dan densitas beton agregat praletak. File : SNI 03-6813-2002.pdf

[ SNI 03-6809-2002 ] Tata Cara Estimasi Kekuatan Beton dengan Metode Maturity. Tata cara ini mencakup : 1.Prosedur untuk mengestimasi kekuatan beton menggunakan metode maturity indeks maturity dinyatakan dengan faktor suhu waktu atau umur ekivalen pada suatu suhu yang disyaratkan. 2.Penurunan hubungan kekuatan maturity dari campuran beton di laboratorium dan pencatatan riwayat suhu beton yang akan disetimasi kekuatannya yang diperlukan untuk estimasi. File : SNI 03-6809-2002.pdf

[ SNI 03-6806-2002 ] Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Bertulang Struktural. Tata Cara Mencakup : "Beton tidak bertulang struktural untuk dinding basemen harus dikecualikan dari persyaratan standar ini untuk kondisi-kondisi lingkungan yang khusus sesuai SNI 03-2854-1992. "Perencanaan dan konstruksi pelat yang didukung oleh tanah, jalan setapak dan pelat di atas tanah, tidak harus mengikuti standar ini kecuali pelat yang meneruskan beban vertikal dari bagian struktur lain ke tanah. "Untuk struktur khusus, misalnya struktur pelengkung, struktur utilitas bawah tanah, dinding gravitasi, dan dinding pelindung, ketentuan dalam standar ini berlaku bila bersifat menentukan. File : SNI 03-6806-2002.pdf

[ SNI 03-3449-2002 ] Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan. Tata cara pembuatan rancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merancang proporsi campuran beton ringan dengan menggunkan agregat ringan dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi campuran bahan-bahan yang dapat menghasilkan beton ringan yang sesuai dengan rencana penggunaannya pada kontruksi struktural, struktural ringan dan sagat ringan. Tata cara ini meliputi persyaratan proporsi campuran, rancangan campuran, tugas penanggung jawab pembuatan rancangan campuran, bahan yang dipergunakan, pemilihan proporsi campuran beton ringan, perhitungan proporsi campuran, koreksi proporsi campuran dan prosedur pengerjaan pembuatan rancangan campuran beton ringan. File : SNI 03-3449-2002.pdf

[ SNI 03-6369-2000 ] Tata Cara Pembuatan Kaping untuk Benda Uji Silinder Beton Judul direvisi menjadi : Tata Cara Pembuatan Kaping untuk Benda Uji Silinder Beton. Tata cara ini digunakan untuk pembuatan kaping silinder beton segar dengan semen murni, adukan semen dan silinder keras serta beton inti dengan adukan gypsum berkekuatan tinggi atau adukan belerang. Tata cara ini meliputi peralatan, bahan dan prosedur pembuatan kaping untuk silinder beton yang baru dicetak dengan semen murni dan silinder beton keras serta silinder beton inti dengan plaster gipsum berkekuatan tinggi atau adukan belerang. File : SNI 03-6369-2000.pdf

[ SNI 03-6468-2000 ] Tata Cara Perencanaan Campuran tinggi dengan Semen Portland dengan Abu Terbang. Tata cara ini digunakan untuk perencanaan campuran beton kekuatan tinggi dengan semen portland dan abu terbang dan dapat digunakan untuk menentukan proporsi campuran beton kekuatan tinggi untuk mengoptimasi proporsi campuran tersebut berdasarkan campuran coba. File : SNI 03-6468-2000.pdf

[ SNI 03-2834-2000 ] Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Tata cara ini digunakan untuk merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambahan dan bertujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang menghasilkan mutu beton sesuai rencana. File : SNI 03-2834-2000.pdf

[ SNI 03-3976-1995 ] Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton. Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan mutu pekerjaan beton sesuai dengan yang direncanakan. File : SNI 03-3976-1995.pdf

[ SNI 03-4820-1998 ] Tata Cara Penggunaan Peralatan Untuk Penentuan Perubahan Panjang, Pasta, Mortar dan Beton Semen Yang Sudah Mengeras. Tata cara ini digunakan dalam menyiapkan benda uji untuk menentukan perubahan panjang pada pasta, mortar dan beton semen yang sudah mengeras, serta peralatan yang digunakan untuk menentukan perubahan panjang tersebut, dan cara-cara penggunaannya. File : SNI 03-4820-1998.pdf

[ SNI 03-6883-2002 ] Spesifikasi toleransi untuk konstruksi dan bahan beton. Spesifikasi ini merupakan acuan bagi arsitek atau ahli teknik dalam menentukan toleransi untuk bahan dan konstruksi beton sebagaimana dicantumkan dalam spesifikasi proyek, kecuali tidak berlaku untuk : 1) struktur khusus seperti reaktor nuklir, kontainer berbentuk bulat dan silo-silo; 2) struktur prateken berbentuk bulat; 3) prosedur konstruksi khusus beton semprot. pesifikasi ini mencantumkan daftar kendali sebagai petunjuk bagi arsitek atau ahli teknik dalam memilih persyaratan yang cocok antara spesifikasi teknis yang diperlukan dan persyaratan lain yang ada dalam spesifikasi proyek. File : SNI 03-6883-2002.pdf

[ SNI 03-6818-2002 ] Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Semen, Cepat Mengeras, dalam Kemasan untuk Perbaikan Beton. Standar ini mencakup campuran kering bahan-bahan bersifat semen dari mortar atau beton yang cepat mengeras untuk perbaikan lapisan beton semen hidrolis dan struktur yang telah mengeras. Bahan-bahan yang mengandung senyawa organis seperti bitumen, epoksi resin, dan polyester tidak termasuk sebagai bahan pengikat. File : SNI 03-6818-2002.pdf

[ SNI 03-6812-2002 ] Spesifikasi Anyaman Kawat Baja Polos Yang Dilas Untuk Tulangan Beton. Spesifikasi ini meliputi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk digunakan sebagai tulangan beton. File : SNI 03-6812-2002.pdf

[ SNI 03-6811-2002 ] Spesifikasi Bahan Pencampur untuk Beton Semprot. Spesifikasi ini membahas bahan-bahan yang akan ditambahkan pada campuran beton semprot dari semen portland untuk mengubah sifat campuran. File : SNI 03-6811-2002.pdf

[ SNI 03-2915-2002 ] Spesifikasi Beton Tahan Sulfat. "Spesifikasi ini memuat persyaratan minimum untuk beton yang berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat. "Spesifikasi ini dapat digunakan sebagai pegangan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan dan melaksanakan konstruksi beton yang dalam masa layannya berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat. "Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan beton yang mempunyai ketahanan dan keawetan terhadap sulfat. File : SNI 03-2915-2002.pdf

[ SNI 03-2494-2002 ] Spesifikasi Agregat Beton Penahan Radiasi. Spesifikasi ini digunakan sebagai acuan bagi produsen agregat/ perencana dan pelaksana pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat yang memenuhi persyaratan untuk keperluan beton penahan radiasi. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai klasifikasi dan persyaratan teknis agregat untuk pembuat beton penahan radiasi. Agregat untuk beton penahan radiasi ini meliputi, golongan agregat tertentu untuk beton penahan radiasi pengion, golongan agregat untuk beton penahan radiasi neutron dengan pertimbangan utama adalah komposisi atau berat jenis atau keduanya. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar. File : SNI 03-2494-2002.pdf

[ SNI 03-6418-2000 ] Spesifikasi Pengencer Graut untuk Beton dengan Agregat Praletak. Spesifikasi ini meliputi bahan pengencer graut yang digunakan untuk beton dengan agregat praletak. File : SNI 03-6418-2000.pdf

[ SNI 07-6401-2000 ] Spesifikasi Kawat Baja dengan Proses Canay Dingin untuk Tulangan Beton. Spesifikasi ini meliputi kawat baja yang diproses dengan canay dingin, ditarik dan digalvanisasi untuk digunakan secara langsung, atau dalam bentuk jaring kawat baja yang dilas, sebagai tulangan beton, dengan ukuran diameter nominal tidak lebih kecil dari 2,03 mm. File : SNI 07-6401-2000.pdf

[ SNI 03-6380-2000 ] Spesifikasi Perbaikan Beton dengan Mortar Epoksi. Spesifikasi ini mencakup perbaikan cacat dalam beton semen portland yang telah mengeras dengan mortar epoksi yang dicampur pasir. File : SNI 03-6380-2000.pdf

[ SNI 03-6367-2000 ] Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari gorong-gorong. Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air kotoran, limbah pabrik, air luapan dan bangunan gorong-gorong. File : SNI 03-6367-2000.pdf

[ SNI 03-4817-1998 ] Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Untuk Perawatan Beton Judul direvisi menjadi : Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Beton. Spesifikasi ini membahas bahan penutup berupa lembaran yang digunakan untuk menutup permukaan beton semen guna menghindari hilangnya air selama masa perawatan dan dalam material tipe pemantul putih, juga berfungsi untuk mengurangi naiknya temperatur beton yang permukaannya secara langsung terkena sinar matahari. Standar ini menetapkan ketentuan bahan berupa lembaran yang digunakan untuk menutup permukaan beton semen guna menghindari hilangnya air selama masa perawatan, dan dalam hal material tipe pemantul putih, berfungsi juga untuk mengurangi naiknya temperatur beton yang permukaannya secara langsung terkena sinar matahari. File : SNI 03-4817-1998.pdf

[ SNI 03-4433-1997 ] Spesifikasi Beton Siap Pakai. Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu beton siap pakai yang akan diserahkan dalam bentuk beton segar dari produsen kepada konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan mutu beton siap pakai yang memenuhi persyaratan teknis. File : SNI 03-4433-1997.pdf

Manajemen Proyek



Inisiasi adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik,[1] dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi)[2], dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis). Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.

Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. [3] Pada umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan "triple constrains" atau "tiga batasan". Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan harkat dan martabat individu dalam menjalankan proyek, maka batasan ini kemudian berkembang dengan ditambahkan dengan batasan keempat yaitu faktor keselamatan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengoptimasikan dan pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek yang telah ditentukan.[4]

Sejarah
Tidak ditemukan sumber yang pasti mengenai bagaimana sejarah manajemen proyek yang sebenarnya. Namun, bukti terhadap diimplementasikannya ilmu manajemen proyek sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya piramid raksasa di kota Mesir. Piramida yang secara umum merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai makam raja-raja dan juga sebagai sarana tempat peribadahan, merupakan bukti yang paling menakjubkan dari penerapan ilmu manajemen proyek pada masa lalu. Pembangunan piramid yang tidak dilakukan sembarangan membuktikan bahwa desain dari setiap sudut bangunan diperhitungkan dengan sangat teliti. Hampir setiap piramid dibangun dengan memperhitungkan jarak piramid dengan matahari, karena matahari merupakan elemen terpenting bagi kehidupan masyarakat kuno. Pembangunan piramid ini tidak mungkin dapat terlaksana jika tidak ada orang yang melakukan perencanaan, pengorganisasian dan menggerakkan para pekerja serta melakukan pengontrolan dalam pembangunannya. Dan sejarah pun mencatat bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai catatan gemilang dalam Manajemen Proyek, salah satunya adalah Borobudur yang dibangun pada kurun waktu antara 760 dan 830 AD pada masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah.

Sebagai sebuah dispilin keilmuan, Manajemen Proyek dikembangkan dari beberapa bidang aplikasi termasuk didalamnya konstruksi sipil, teknik rekayasa, dan juga aktivitas di bidang HANKAM (pertahanan-keamanan)[5]. Manajemen Proyek telah diterapkan dari awal perabadan manusia. Di antaranya misalnya Vitruvius (1 abad SM), Christopher Wren (1632-1723), Thomas Telford (1757-1834) dan Isambard Kingdom Brunel (1806-1859).[6]

Kemudian baru pada tahun 1900 an Manajemen Proyek dengan proses sistematiknya diterapkan pada proyek rekayasa yang kompleks. Dua tokoh yang fenomenal dari manajemen proyek. Adalah Henry Gantt, disebut ayah dari teknik perencanaan dan kontrol [7], yang terkenal dengan penggunaan tentang Gantt chart sebagai alat manajemen proyek;. dan kemudian Henri Fayol untuk ciptaan-Nya dari 5 fungsi manajemen yang membentuk dasar dari tubuh pengetahuan yang terkait dengan proyek dan manajemen program [8]. Gantt dan Fayol, keduanya adalah mahasiswa Frederick Winslow Taylor untuk memperdalam teori manajemen ilmiah. Karyanya adalah pelopor alat manajemen proyek modern termasuk rincian struktur kerja (WBS - Work Breakdown Structure) dan alokasi sumber daya.

Tahun 1950 menandai awal era Manajemen Proyek modern datang bersama-sama dengan bidang Rekayasa Teknis (Enjinering) sebagai satu kesatuan. Manajemen proyek menjadi dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang berbeda yang timbul dari disiplin ilmu manajemen dengan model rekayasa Di Amerika Serikat [9]. Sebelum tahun 1950-an secara garis besar, proyek dikelola dengan menggunakan Grafik Gantt, sebagai suatu alat dan teknik informal. Pada saat itu, dua model penjadwalan proyek dengan model matematis sedang dikembangkan. Yang pertama adalah Metode Jalur Kritis (CPM - Critical Path Method) yang dikembangkan pada suatu proyek sebagai usaha patungan antara DuPont Corporation dan Remington Rand Corporation untuk mengelola proyek-proyek pemeliharaan tanaman. Dan yang kedua adalah "Evaluasi Program dan Tinjauan Teknik" (atau PERT - Program Evaluation and Review Technique), dikembangkan oleh Booz Allen Hamilton sebagai bagian dari Angkatan Laut Amerika Serikat (dalam hubungannya dengan Lockheed Corporation) dalam pengembangan Program rudal kapal selam Polaris; Perhitungan teknik matematis ini kemudian cepat menyebar ke perusahaan-perusahaan swasta untuk diterapkan. Dalam waktu yang sama, model penjadwalan-proyek juga sedang dikembangkan, teknik menghitung biaya proyek, manajemen biaya, dan ekonomi teknik terus berkembang, dengan kepeloporannya oleh Hans Lang dan lain-lain.

Pada tahun 1956, American Association of Cost Engineers (AACE), yang sekarang disebut AACE Internasional; Asosiasi Internasional untuk ahli Teknik Biaya yang pada awalnya dibentuk oleh praktisi manajemen proyek dan spesialisasi terkait dengan perencanaan dan penjadwalan, perkiraan biaya , dan pengenadalian jadwal proyek (Pengendali Proyek - Project Control). AACE terus bekerja sebagai perintis dan pada tahun 2006 pertama kali merilis proses yang terintegrasi untuk manajemen portofolio, program dan proyek (Total Cost Management Framework). AACE meneawarkan beberapa sertifikasi seperti CCE, PSP dan lain sebagainya.

Pada tahun 1967, International Project Management Association (IPMA) didirikan di Eropa, sebagai sebuah federasi dari beberapa asosiasi manajemen proyek nasional. IPMA memelihara struktur federal hari ini dan sekarang termasuk asosiasi anggota pada setiap benua kecuali Antartika. IPMA menawarkan Sertifikasi Tingkat Empat program yang berdasarkan Baseline IPMA Kompetensi (ICB). ICB ini mencakup kompetensi teknis, kompetensi kontekstual, dan kompetensi perilaku.

Pada tahun 1969, Project Management Institute (PMI) dibentuk di Amerika Serikat.PMI menerbitkan buku Panduan yang sering disebut dengan PMBOK Guide (Project Management Body of Knowledge Guide), yang menggambarkan praktek manajemen proyek yang umum untuk "hampir semua proyek dan hampir semua waktu". PMI juga menawarkan beberapa sertifikasi seperti PMP, CAMP dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri Manajemen Proyek berkembang pada era tahun 1970-1990 an diawali dengan semakin banyaknya berkembang proyek-proyek infrastruktur yang banyak memerlukan profesional di bidang Manajemen Proyek. Salah satunya yang berdiri pertama kali adalah Project Management Institut Chapter Jakarta (yan sekarang disebut PMI - Indonesia). PMI Indonesia didirikan pada tahun 1996 dan merupakan organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan, konsolidasi dan penyaluran manajemen proyek Indonesia dan bekerja untuk pengembangan pengetahuan dan keahlian untuk kepentingan semua stakeholder. Organisasi ini adalah salah satu cabang dari Project Management Institute (PMI), sebuah organisasi, nirlaba profesional di seluruh dunia terkemuka.

Dan pada tanggal 16 Juli 1999 didirikanlah Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) yang merupakan asosiasi dari para Ahli Manajemen Proyek Indonesia dan didirikan di Jakarta, sebagai salah satu asosiasi profesi anggota LPKJ. Lembaga IAMPI ini juga menawarakan sertifikasi yang betaraf nasional di Indonesia.

Dan terakhir adalah lembaga ITAPPI (Ikatan Tenaga Ahli Pengendali Proyek Indonesia) yang didirikan pada tahun 2008 dan merupakan organisasi profesional dengan bidang pengendali proyek (Project Control).

Proses
Pendekatan mengenai tahapan proyek secara umum adalah mengidentifikasi urutan langkah yang harus diselesaikan. Dalam "pendekatan tradisional" ini, lima komponen perkembangan proyek dapat dibedakan (empat tahap ditambah kontrol) dan ditambah lagi tahapan penyelesaian proyek, yang dapat juga dapat disebut "Siklus Kehidupan Proyek" (Project Life Cycle). Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
  • inisiasi; 
  • perencanaan dan desain; 
  • pelaksanaan dan konstruksi; 
  • pemantauan dan sistem pengendalian; 
  • penyelesaian. 

1. Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.

2. Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.

3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi) 
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.

4. Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.

5. Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan dating. Organisasi Proyek Tahapan ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali.

Banyak industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi, proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan, Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi.

Referensi
  1. The Definitive Guide to Project Management. Nokes, Sebastian. 2nd Ed.n. London (Financial Times / Prentice Hall): 2007. ISBN 978 0 273 71097 4 
  2. Paul C. Dinsmore et al (2005) The right projects done right! John Wiley and Sons, 2005. ISBN 0-7879-7113-8. p.35 and further. 
  3. Lewis R. Ireland (2006) Project Management. McGraw-Hill Professional, 2006. ISBN 0-07-147160-X. p.110. 
  4. "Definition of project management". Diakses pada 24 Juli 2007. 
  5. David I. Cleland, Roland Gareis (2006). Global project management handbook. "Chapter 1: "The evolution of project management". McGraw-Hill Professional, 2006. ISBN 0-07-146045-4 
  6. Dennis Lock (2007) Project management (9e ed.) Gower Publishing, Ltd., 2007. ISBN 0-566-08772-3 
  7. Martin Stevens (2002). Project Management Pathways. Association for Project Management. APM Publishing Limited, 2002 ISBN 1-903494-01-X p.xxii 
  8. Morgen Witzel (2003). Fifty key figures in management‎. Routledge, 2003. ISBN 0-415-36977-0. p. 96-101. 
  9. David I. Cleland, Roland Gareis (2006). Global project management handbook. McGraw-Hill Professional, 2006. ISBN 0-07-146045-4. p.1-4 states: "It was in the 1950s when project management was formally recognized as a distinct contribution arising from the management discipline."

    Manajemen Konstruksi


    Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, teknik mesin, elektro dan sebagainya.

    Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.

    Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perencanaan berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.

    Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
    1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
    2. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktupelaksanaan
    3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
    4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan
    5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baikuntuk menganalisis performa dilapangan

    Tujuan Manajemen Konstruksi

    Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu ( Quality Control ) , pengawasan biaya ( Cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).

    Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap - tahap proyek sebagai berikut

    1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan - masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
    2. Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak ('feasible ") mulai dari tahap disain.
    3. Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain
    4. MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak - kontrak pelaksanaan untuk kontraktor.

    Peranan Manajemen Konstruksi
    Peranan MK pada tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :


    Agency Construction Manajement (ACM)
    Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.

    Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
    Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.

    Owner Construction Management (OCM)Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan

    Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
    Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).

    Cara Membuat Budget / Anggaran Proyek (Bagian Ke-1)


    Sebelum proyek dimulai hendaknya team yang akan menjalankan proyek bersangkutan menyusun atau membuat budget (rencana anggaran) proyek. Budget proyek berisi rencana alokasi biaya (anggaran) yang akan dipakai untuk menyelesaikan proyek.

    Persoalan yang sering muncul adalah sampai seberapa detail kita harus membuat rencana anggaran suatu proyek. Misalnya apakah kita harus menganggarkan atau membuat budget peralatan kerja (tools) dan consumables sedetail-detailnya hingga setiap item kita tentukan budgetnya ? Ataukah cukup secara garis besar saja ?

    Kemudian apakah kita cukup membuat rencana anggaran secara total saja tanpa perlu membuat breakdown bulanan ? Mudah-mudahan pertanyaan ini bisa terjawab melalui tulisan singkat ini.

    Sekalim lagi dalam menguraikan cara membuat budget proyek saya akan mengambil contoh kasus proyek konstruksi pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), karena pengalaman saya semuanya dalam proyek PLTU.

    Hal pertama yang harus dilakukan sebelum mulai menyusun budget proyek adalah mempelajari kontrak dengan seksama. Dua hal yang harus dilihat dalam kontrak adalah pembagian tugas (scope of work) antara kontraktor dan client dan jadwal pelaksanaan proyek.
    Meskipun jenis proyeknya sama, scope of work bisa berbeda antara satu proyek dengan proyek yang lain. Untuk melihat beberapa contoh perbedaan scope of work silakan membaca perbedaan scope of work dan pengaruhnya terhadap anggaran proyek.

    Anggaran atau budget suatu proyek biasanya terbagi menjadi beberapa pos anggaran. Susunan beberapa pos anggaran tersebut dikenal dengan nama Cost Breakdown Structure (CBS). Berikut adalah contoh CBS proyek konstruksi pembangunan PLTU :
    • Direct dan Indirect Labor
    • Contractor Staff
    • Heavy Equipments
    • Tools
    • Consumables
    • obilisasi & Demobilisasi
    • Temporary Facilities
    • Suplai Permanent Material
    • Sub Contracting Cost
    • Insurance

    CBS di atas adalah CBS level-1. Setiap proyek bisa memiliki CBS yang berbeda, meskipun jenis proyeknya sama. Semuanya tergantung pada scope of work yang ada di dalam kontrak.
    Agar penyusunan dan pengendalian anggaran proyek bisa dilakukan dengan lebih mudah dan lebih teliti, CBS level-1 perlu dipecah-pecah (dibreak-down) lagi menjadi pos-pos anggaran yang lebih detail, atau biasa dikenal juga dengan istilah CBS level-2.

    Selain Cost Breakdown Structure, dalam menyusun budget suatu proyek kita juga memerlukan adanya Work Breakdown structure (WBS). Jika CBS memperlihatkan uraian anggaran berdasarkan pos-pos pembelanjaan, maka WBS memperlihatkan uraian suatu proyek berdasarkan jenis pekerjaannya. Silakan membaca breakdown dan pembobotan proyek untuk mengetahui WBS lebih jauh.

    Sebelum mulai menyusun anggaran proyek, kita juga harus membuat membuat jadwal proyek terlebih dahulu. Jadwal ini nantinya kita perlukan untuk menentukan mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, staff dan peralatan proyek. Untuk menentukan saat mobilisasi dan demobilisasi seringkali kita harus membuat jadwal proyek hingga WBS level-2 atau bahkan level-3.

    Dalam proyek konstruksi pembangunan PLTU jadwal berikut ini selalu ditentukan dalam kontrak : first column erection, steam drum lifting, boiler hydrostatic test, first firing dan first synchronization. Berdasarkan target dates dari kelima milestone tersebut, jadwal konstruksi PLTU secara keseluruhan bisa disusun.

    Kemudian kita juga harus menyusun struktur organisasi project team. Struktur ini nantinya kita pakai sebagai dasar pembuatan jadwal penugasan staff (contractor staff schedule) dalam proyek bersangkutan. Biasanya struktur organisasi proyek dirumuskan bersama oleh project manager, site manager dan project control engineer.

    Kini setelah mengidentifikasi scope of work dengan seksama, menentukan Work Breakdown structure, jadwal masing-masing pekerjaan, struktur organisasi team yang akan diterjunkan ke dalam proyek, dan rencana pos-pos anggaran yang akan dihitung biayanya (cost breakdown structure), maka kita pun siap untuk menyusun anggaran proyek secara keseluruhan.
     
    Copyright © 2011. Engineering House - All Rights Reserved